Sabtu, Maret 01, 2008

Perlu Kesadaran Bersama Atasi Pemanasan Global

Pemanasan Global atau Global Warming yang terjadi saat ini bukanlah suatu masalah yang dapat diselesaikan dengan cepat. Perlu kesadaran bersama untuk menyelesaikan masalah yang akan dirasakan dampaknya di seluruh dunia, termasuk indonesia.

Dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, akan menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil. Naiknya suhu laut mengakibatkan hasil perikanan akan menurun. Naiknya suhu udara akan meningkatkan berkembangnya penyakit. Peningkatan curah hujan akan meningkatkan banjir dan longsor, juga perubahan musim tanam, dan peningkatan penguapan serta peningkatan intensitas badai tropis akan menyebebakan rawan transpotasi.

"Menurut data yang diperoleh World Bank, sebagian negara berkembang yaitu 80 persennya kehilangan tiga kali hasil negaranya akibat perubahan iklim yang terjadi. 4,3 triliuan dollar AS, negara-negara berkembang mengalami kerugian akibat perubahan iklim," kata Ari Muhammad, Climate Policy and Adaptation Coordinator WWF, saat menjadi narasumber dalam diskusi mengenai pemanasan global yang diselenggarakan oleh Society of Indonesia Environmental Journalist (SIEJ) bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF) di Taman Ria Senayan, Jakarta, Rabu (13/2).

Semuanya ini merupakan akibat dari perubahan iklim di Bumi yang dipicu kegiatan tidak ramah lingkungan di berbagai belahan dunia. Untuk mengatasinya sudah seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Indonesia sendiri perlu perencanan aksi perubahan iklim yang menarik seluruh sektor dan berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) untuk bersama-sama mengatasi masalah ini" ujar Sulistyowati, Asisten Deputi Urusan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, Kementrian Lingkungan Hidup,

Pihaknya telah menyiapkan bentuk edukasi tentang masalah pemanasan global agar semua orang dapat mengetahui dan mempelajarinya sehingga sama-sama dapat mengerjakan begiannya masing-masing. Salah satunya dengan mengeluarkan buku yang berisi rencana aksi perubahan iklim yang memiliki lima bab.

Menurut Prof.Dr.Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS, Kepala pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, ada tiga strategi yang harus dikembangkan dalam meminimalisasi dampak pemanasan global. Pertama, strategi kembali ke alam (back to nature) dengan menjaga kondisi alam agar tetap terpelihara dengan baik,. Kedua, strategi penyadaran masyarakat melalui kampanye, penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan terhadap lingkungan. Ketiga, strategi advokasi kebijakan pembangunan sehingga aspek pemanasan global masuk dalam kebijakan dan stategi pembangunan nasional, sehingga melalui kebijakan dan langkah nyata mampu menggerakan aparat pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Dengan strategi-strategi yang dapat dilakukan bersama-sama oleh semua bagian masyarakat dapat menghasilkan keberhasilan Indonesia dalam melakukan adaptasi pemanasan global yang akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia. Karena posisi Indonesia yang sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi alam terbesar, diharapkan dapat mendukung program-program nasional maupun internasional dalam memerangi pamenasan global.

"Mulailah dari hal-hal yang kecil dan itu akan membantu mengatasi pemanasan global" ujar Ari menutup wawancara.

Sumber: kompas

Tidak ada komentar: